Bangun Sinergi Riset Adalah Kunci Menuju Industrialisasi Komoditi HHBK
Minggu lalu, Fakultas Biologi Universitas
Gajahmada (UGM) melakukan kunjungan ke Balai Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu (BPPTHHBK) untuk memperkuat komitmen sinergi
yang telah dibangun beberapa tahun sebelumnya. Perjanjian kerja sama antara Fakultas
Biologi UGM dan BPPTHHBK telah disepakati dan telah ditindaklanjuti dengan
beberapa kegiatan baik riset maupun akademik. Kegiatan riset seperti penelitian
peningkatan efektivitas isolate pembentuk gaharu serta pengujian analisa sampel
di Fakultas Biologi UGM menggunakan material sampel yang disiapkan oleh
BPPTHHBK. Sedangkan kerja sama akademik seperti kegiatan pembimbingan
penelitian mahasiswa pasca sarjana Fakultas Biologi UGM ke BPPTHHBK dan tugas
belajar peneliti BPPTHHBK ke Fakultas Biologi UGM.
Dalam
rangka meningkatkan kualitas sinergi riset, Tim Fakultas Biologi UGM, Dr. Tri
Rini Nuringtyas dan Lisna Hidayati, M.Biotech, yang merupakan Tim Penelitian
Gaharu dari Fakultas Biologi UGM, melakukan kunjungan ke BPPTHHBK pada hari
Jumat, 8 November 2019. Dalam pertemuan tersebut, Tim BPPTHHBK diwakili oleh
Nugraha Fauzan, S.Hut (Kepala Seksi Program, Evaluasi, dan Kerjasama), Dr. Agus
Sukito (Ketua Pokja Litbang PUI) dan Resti Wahyuni, M.Si (Ketua Kelti Budidaya
HHBK).
Dalam paparannya, Dr. Tri menyampaikan progress penelitian gaharu yang telah dilakukan oleh Tim Penelitian Gaharu UGM. UGM secara khusus tertarik dengan potensi tanaman penghasil gaharu, khususnya jenis Gyrinops versteegii sebagai anti kanker. Selain itu, dipaparkan juga kapasitas laboratorium yang tersedia di Fakultas Biologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sinergi riset kedua institusi.
Pihak
manajemen BPPTHHBK sangat menyambut gembira upaya peningkatan kualitas sinergi
yang dilakukan. Nugraha menyampaikan kesediaan BPPTHHBK terhadap kerja sama
riset dengan fasilitasi pengambilan sampel yang diperlukan dan penggunaan SDM
yang dibutuhkan. Apa yang telah dilakukan oleh UGM terkait potensi G. versteegii sebagai anti kanker juga
sejalan dengan riset yang dilakukan di BPPTHHBK, demikian dijelaskan Dr. Agus.
Bahkan lebih lanjut disampaikan bahwa berdasarkan uji sitotoksisitas yang
dilakukan Dr. Agus dan Tim Penelitian Gaharu BPPTHHBK mengungkap potensi G. versteegii yang memiliki kandungan
metabolit sekunder yang tinggi dan berpeluang untuk berbagai kandungan senyawa
aktif untuk obat-obatan. Resti Wahyuni menambahkan bahwa penelitian hulu
terkait gaharu di BPPTHHBK cukup kuat. Untuk substansi riset bioinduksi
menggunakan kombinasi alat simpori bahkan telah dilakukan pengembangan skala
demplot.
Pertemuan kedua institusi ini sangat menarik, karena akan menjadi kolaborasi riset yang sangat kuat antara UGM sebagai lembaga akademik dan BPPTHHBK sebagai lembaga riset Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dua kekuatan lembaga ini akan semakin mendekatkan proses hulu berupa ketersediaan dan kontinyuitas bahan baku, dengan proses hilir berupa pasca panen dan pengolahan raw material menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Bila kekuatan tersebut ditambahkan dengan sektor industri, maka konsorsium menuju industrialisasi berbasis kemandirian lokal akan dapat terwujud.
Pertemuan kedua institusi ini sangat menarik, karena akan menjadi kolaborasi riset yang sangat kuat antara UGM sebagai lembaga akademik dan BPPTHHBK sebagai lembaga riset Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dua kekuatan lembaga ini akan semakin mendekatkan proses hulu berupa ketersediaan dan kontinyuitas bahan baku, dengan proses hilir berupa pasca panen dan pengolahan raw material menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Bila kekuatan tersebut ditambahkan dengan sektor industri, maka konsorsium menuju industrialisasi berbasis kemandirian lokal akan dapat terwujud.
Comments
Post a Comment