Potensi baru Gaharu tampil di ajang INAFOR 2019
Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu (BPPTHHBK) ikut berpartisipasi dalam gelaran 5th International Conference of
Indonesia Forestry Researchers (INAFOR) 2019 di Bogor, tanggal 27-30 Agustus
2019. Konferensi para peneliti dan praktisi kehutanan tersebut dihadiri oleh 40
narasumber kunci 876 partisipan dari berbagai lembaga penelitian, swasta, LSM,
dan perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri. Gelaran tersebut menjadi
penting karena merupakan gambaran terkini hasil IPTEK dan inovasi yang telah
dilakukan oleh para Pusat Unggulan IPTEK (PUI) lingkup BLI bersinergi dengan
mitra terkait.
BPPTHHBK
mengirimkan penelitinya untuk hadir pada kegiatan tersebut. Dua makalah
dari BPPTHHBK lolos untuk dipresentasikan pada acara tersebut. Salah satu pemakalah,
Dr. Agus Sukito, mempresentasikan hasil penelitiannya dengan topik potensi aktivitas
antioksidan dan antidiabetes gaharu dari jenis Gyrinops versteegii. Gaharu telah dikenal sebagai resin aromatik
yang dapat dimanfaatkan sebagai parfum dan aroma terapi dengan harga jual yang
sangat tinggi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa senyawa kimia yang
menyebabkan aroma wangi tersebut adalah sesquiterpene dan choromone beserta
turunannya. Namun ternyata dari hasil penelitian yang dilakukan Dr. Agus dan
tim menunjukkan bahwa kayu gaharu juga memiliki kandungan senyawa untuk
antioksidan dan antidiabetes. Hasil uji menggunakan DPPH menunjukkan adanya
potensi aktivitas senyawa aktif yang menghambat radikal bebas. Demikian juga
pengujian terhadap enzim a-Glukosidase menunjukkan aktivitas senyawa
aktif dari gaharu yang menghambat enzim tersebut. Enzim a-Glukosidase merupakan enzim yang
berperan untuk memecah karbohidrat menjadi partikel gula yang lebih kecil yang
disebut dengan glukosa yang nantinya akan diserap oleh tubuh. Penghambat enzim
ini akan mengurangi pemecahan karbohidrat sehingga menghambat masuknya gula ke
dalam darah. Metode ini menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh dunia
kedokteran untuk mengobati penderita Diabetes Mellitus (DM).
Adanya
temuan ini akan memengaruhi pemanfaatan gaharu di masa depan. Gaharu yang
selama ini hanya digunakan untuk parfum dan aroma terapi saja, akan mengalami
transformasi pemanfaatan ke arah pengobatan secara medis. Bahkan tingginya
sitotoksisitas ekstrak gaharu pada pengujian menggunakan Brine Shrimp Lethality
Test (BSLT) menunjukkan kemungkinan potensi senyawa aktif untuk obat lainnya.
Tentu ini akan menjadi nilai tambah dan mengubah teknik pemanfaatan dan
transaksi gaharu di masa depan.
Comments
Post a Comment